Sloth FT

Hanya fans translation indonesia yang malas

LightBlog

Breaking

Sabtu, 22 Juli 2017

Maou no Utsuwa – Prolog Chapter 2 part 2 Bahasa indonesia

Translator: Sloth pake Chiito dan cheetoz


-----------------------------------------------------------
Di ibukota kekaisaran, ada sebuah panti asuhan yang dijalankan oleh gereja.



institusi semacam ini juga ada di kota lain, tapi karena ini berada di ibukota kekaisaran, derajatnya sangat berbeda. Itu bukan hal yang menyenangkan. Hanya saja karena orang tua mereka meninggal di ibukota kekaisaran, anak-anak bermasalah itu tinggal di sini.



Terlebih lagi, gereja yang memiliki panti asuhan tersebut tidak melakukan sepenuhnya dari niat baik. Ada juga orang yang tahu apa tujuan mereka.



Salah satunya adalah aksi publisitas. itu adalah Pertunjukan untuk menunjukkan kepada semua orang seberapa besarnya hari yang penuh rasa iba dari gereja.



Dan untuk menebus tempat tinggal dan makanan biasa mereka, biasanya gereja akan manyita aset orang tua mereka yang telah meninggal dari anak-anak.



Jika anak yatim tersebut tidak memiliki aset semacam itu, tanpa bisa memasuki panti asuhan, mereka yang berada dalam keadaan seperti itu akan ditinggalkan di luar sana untuk mati, atau mereka akan menghabiskan hidup mereka di daerah kumuh, mencari makanan sisa.


Bahkan perlakuan terhadap anak yatim bergantung pada uang.



Panti asuhan semacam itu dikunjungi oleh sepasang suami istri. Pasangan itu bukannya kaya tapi, dengan penampilan mereka, kalian tidak akan mengira baghwa mereka orang biasa.



Di alun-alun, di halaman panti asuhan, pasangan tersebut melihat ke arah anak-anak yang sedang bermain.



"Hei! Jangan menggunakan sihir karena kau bisa melakukannya!"



"Tapi-"

"Aku tahu bahwa Kau senang karena bisa menggunakan sihir, tapi itu juga berbahaya, Tahu nggak? Lagi pula, jika Uskup mengetahui tentang hal itu, kau tidak akan diberi makanan, bahkan kau mungkin dikurung di sel"



"Mustahil"



"Itulah sebabnya Aku bilang untuk tidak menggunakannya"


"Ya ~"



"Kamui-nii! Aku akan melakukan itu!"



"Mnn, oke Sudahkah kau melatihnya sedikit?"



"Yup, aku sudah berlatih tentang apa yang kau ajarkan kepadaku"



"Baiklah, kemudian Ayo sini"



Anak laki-laki memegang tongkat kayu berjalan menuju anak laki-laki bernama Kamui.



Anak laki-laki itu, meski usianya masih kecil, ayunannya sangat cepat. Namun, anak laki-laki yang bertanding dengannya, dengan mudah ia mengelak dan beberapa saat kemudian, dia berputar ke punggungnya. Dari belakang, dia memukulnya dan menghasilkan suara 'PON' yang menandakan akhir pertandingan.

"Hoo, apa ini?"



Melihat ini membuat pria itu terkesan.



"Oh, apakah kau terkesan dengan hal itu?"



"seperti itulah. Sebagai seorang anak, dia bergerak dengan cukup baik. Namun, di mana dia belajar bagaimana cara bergerak seperti itu?"



"aku melihatnya. Gadis itu menggunakan sihir"



"Ya, aku melihatnya. Maafkan aku, tapi aku akan mengatakannya, tidak peduli berapa kali aku melihatnya, aku berani mengatakan bahwa anak itu, Kamui, mungkin ia telah mengajarinya"



"Sepertinya begitu. bahkan dia mengajarkan ilmu pedang."



"Betul. Dengan kata lain, itu berarti anak laki-laki adalah pusat dari semuanya ......"



"Apakah kamu tertarik?"



"Mustahil aku tidak akan tertarik. saat Datang ke sini, aku kira itu akan membuang-buang waktu tapi ...... Bagaimana denganmu?"

"kupikir, akan lebih baik bagi kita untuk mendengar cerita mereka terlebih dahulu"



"Kamu benar. Ayo lakukan itu"

Mereka meninggalkan tempat itu dengan senang hati, pasangan itu terus melanjutkan kedalam. Mereka menuju ke tempat uskup berada, direktur panti asuhan. Setelah meminta pertemuan dengan uskup, mereka langsung memasuki ruangan.

Menunggu di dalam ruangan, uskup tersebut mengenakan pakaian mewah yang tidak sesuai untuk panti asuhan. Pasangan itu secara naluriah meringis saat melihat itu, tapi sampai sejauh ini, pulang tanpa bicara juga bukanlah pilihan. Seiring dorongan, mereka duduk.


"Sekarang, ini adalah kunjungan mendadak tapi bagaimana saya bisa membantu Anda?"



"ya. Namaku Kreutz. Aku dipercayakan dengan wilayah di perbatasan kekaisaran"

"Oh, seorang Earl dari suatu wilayah?"



"Tidak, pangkatku hanyalah seorang Viscount"



"Viscount ...... namun Anda bertanggung jawab atas suatu wilayah,kan?"


Wilayah perbatasan yang awalnya milik negara-negara yang telah terjerap oleh kekaisaran. Umumnya, keluarga raja dari negara yang hancur akan diberikan pangkat 'Earl' oleh kekaisaran dan mereka akan memerintah daerah-daerah yang jauh tersebut. seorang Viscount mengatur wilayah perbatasan adalah sesuatu yang jarang terdengar.



"Wilayahku sedikit spesial karena tidak ada earl yang mewarisi wilayah itu"

"Oh, begitu ya"



Jika seluruh keluarga raja dari wilayah yang jauh tersebut tewas dalam perjuangan keras selama pendudukan, wilayah tersebut akan dipercayakan kepada kerabat jauh dari keluarga raja tersebut. Kerabat tersebut tidak akan diberikan pangkat 'Earl' tapi akan memerintahnya dengan pangkat yang berbeda. Meskipun demikian, walaupun viscount itu langka, mungkin uskup menafsirkannya sebagai wilayah yang tidak menguntungkan.



"Dan apa yang bisa saya bantu, hari ini?"



"Sebenarnya, aku mencari anak laki-laki untuk diadopsi"



"Maaf?"



"Istriku dan aku tidak diberkati dengan seorang anak sehingga kami ingin mengadopsi"



"Saya mengerti keadaan Anda, tapi Anda ingin mengadopsi seorang anak dari sini?"

Keheranan uskup tersebut masuk akal. Biasanya bangsawan yang ingin mengadopsi pasti menginginkan anak dari keluarga lain. Karena anak kedua dan ketiga tidak bisa mewarisi keluarga mereka, banyak dari mereka ingin diadopsi. Karena keluarga dan koneksi pribadi mereka bisa diperluas, mereka rela diadopsi.



Anak yang memasuki panti asuhan sebagian besar berasal dari keluarga biasa;. Datang untuk mencari ahli waris rumah viscount dari orang biasa dianggap tidak masuk akal.



"Akan lebih baik jika aku memberi tahumu sedikit lagi. Sejujurnya, wilayah yang menjadi tanggung jawabku adalah bekas wilayah Demon King"


"Itu...."



"Apa kau mengerti kepelikan wilayahku? Ini bukanlah tempat pertama yang ingin kami tanyai sejak awal juga. Entah bagaimana, ada anak-anak dari keluarga bangsawan lain yang datang kepada kami untuk diadopsi, tapi setelah mengetahui dan mengamati keadaan, tidak ada yang mau menerimanya"



"Sudah kuduga, itu adalah tempat yang keras"

"ya. Awalnya, itu adalah tanah tandus yang makin rusak oleh perang. Dengan sedikit populasi seperti itu, membangkitkan kembali wilayah kerajaan akan sulit. Bahkan untuk keluarga bangsawan pun, hidup itu keras. Dan bahkan jika seseorang diminta untuk berhasil di wilayah yang merepotkan seperti itu, tidak ada seorang pun yang mau mengambilnya"



"Ini mungkin terdengar kasar bagi nyonya tapi, bukankah mendapatkan selir adalah pilihan lain?"



Demi meninggalkan pewaris keluarga, mendapatkan selir adalah hal yang wajar untuk dilakukan. Tentu,bahkan itu disetujui oleh gereja.



"Itu, aku tidak bisa menerimanya"



"begitu ya?……. Namun, apakah ada anak yang memuaskan anda untuk menjadi pewaris viscount?"



"sebelumnya Tidak ada, sampai saat aku datang ke sini, aku menemukan seorang anak yang kuminati"

"Oh, begitu ya? Siapa itu?"



"Anak-anak lain memanggilnya Kamui. Itulah yang ingin kubicarakan"

"Kamui? ......"



Mendengar nama Kamui, tampaknya Uskup memahami alasannya, namun dia menunjukkan ekspresi rumit yang membingungkan di wajahnya.



"Apakah ada masalah?"



"Belum lama semenjak Kamui datang kesini"



"Meski begitu, dia sangat akrab dengan teman sebayanya, kan?"

"Ya, itulah karakternya. Ia langsung menjadi pemimpin anak-anak itu. Meski begitu, Kamui awalnya berasal dari keluarga bangsawan. Pernahkah Anda mendengar tentang keluarga Hohenfried?"



"Itu adalah keluarga bermartabat. Namun, mengapa dia di sini? Dia bukan anak yatim, kan?"



"Saya pernah mendengar bahwa dia tidak diakui sebagai anggota keluarga. Saat ini Kamui tidak memiliki hubungan dengan keluarga Hohenfried, dia hanyalah orang biasa"



"...... Mengapa dia tidak diakui?"



itu Bukanlah hal sepele bagi seorang anak untuk tidak diakui. bergantung pada alasannya, masalah adopsi harus benar-benar dipertimbangkan kembali.



"masalahnya dengan Kamui. karena dia tidak bisa menggunakan sihir"

"Karena hal seperti itu? Tapi dialah anak yang - tidak, bukan apa-apa kok"



teringat rahasia anak-anak itu tentang sihir, Viscount Kreutz langsung bergumam pada dirinya sendiri. Namun, itu adalah kekhawatiran yang tak berarti.



"Aku tahu itu. Apa dia mengajarkan sihir diam-diam? Mereka tidak mau mendengarkan, tidak peduli betapa kerasnya saya memaki mereka"



"Apakah kamu menentang anak-anak menggunakan sihir?"



"Memiliki terlalu banyak kekuatan akan menyebabkan mereka hancur. Mereka yatim piatu. Yang mereka punya hanyalah satu hidup dan tubuh mereka sendiri untuk maju kedepan. Bukankah lebih baik mengatakannya? Anak-anak itu tidak memiliki orang untuk diandalkan"

"Kau pikir kekuatan mereka akan dimanfaatkan?"

"Itu benar. Jika mereka bisa dihargai dan diterima untuk kekuatan mereka, bukankah itu bagus? Tapi, anak yatim itu tidak akan menerima dukungan semacam itu. Mereka akan dimanfaatkan oleh siapapun dengan tujuan yang menguntungkan sebagai alat yg dapat dibuang untuk melayani tujuan mereka dan mati. dari pada menghadapi bahaya seperti itu, saya berharap agar mereka menjalani kehidupan yang sederhana dan kuat. Begitulah perasaan saya tentang hal itu"

"aku setuju"



Meski pakaian mewahnya memberikan perasaan tidak nyaman, kata-kata yang keluar dari mulut itu cukup blak-blakan. Keheranan muncul di wajah Viscount Kreutz tanpa ia sadari.



"Semengejutkan itukah bahwa saya mengatakan hal seperti itu?"



"Tidak, tidak juga kok-"



"Tidak apa-apa. Fakta bahwa Anda berpikir seperti itu karena Anda orang yang baik"



"Apa maksudmu?"



"Pakaian ini dikenakan dengan sengaja. Saya tahu bahwa seorang direktur panti asuhan seharusnya tidak tampil mewah. Jika melihat pemandangan seperti itu membuat Anda merasa tidak senang maka Anda adalah orang yang baik"



"Apakah ini untuk menguji kami?"



"Ada alasan lain. Jika saya tampak hidup dengan rendah hati, persembahan uang ke gereja akan meningkat"



"Bukankah itu sebaliknya?"



"Itu adalah hal yang tercela. Untuk hidup dalam pemborosan, saya harus memaksakan diri saya untuk pengumpulan persembahan. Jika itu apa yang saya rencanakan, meluangkan sedikit waktu, bahkan saya tidak perlu mengatakan tentang ketidakcukupan di laporan"


Kelebihan dari persembahan yang dikumpulkan oleh panti asuhan akan masuk ke gereja. Hal Itu sendiri aneh untuk dibicarakan.



Awalnya, seharusnya gerejalah yang memberi dukungan kepada panti asuhan, bukan sebaliknya. Namun, karena kepercayaan masyarakat menurun, alih-alih menyumbang ke gereja, dana disumbangkan ke tempat penampungan darurat seperti panti asuhan. Tanpa disadari, aliran uang pun berbalik.



Selain itu, sumbangan yang ditawarkan dari donasi tersebut akan melalui beberapa departemen sebelum akhirnya diberikan kepada Gereja Suci, namun dalam prosesnya, beberapa orang telah menggunakannya untuk keuntungan mereka sendiri.
Menyimpannya untuk diriku sendiri, tidak ada seorangpun yang bisa mengkritikku. Apa yang dikatakan uskup mengacu pada ini.



"Apakah hal seperti itu terjadi? ......"


"Bukan negara ini saja yang jatuh ke dalam kebejatan, bahkan gereja pun mengikutinya"

"........."

Bukan hanya Uskup dengan acuh tak acuh mengkritik gereja tapi juga kekaisaran. Dari sudut pandang viscount, itu adalah sesuatu yang tidak dapat dia setujui dengan mudah.



"Kita telah menyimpang dari pembicaraan. Jadi Kamui yang tidak bisa menggunakan sihir telah membuatnya terampas dari status bangsawannya. Hanya karena tidak memiliki kekuatan sihir, ia mempunyai pengalaman yang keras. Dengan kata lain, apakah Anda menduga bahwa Kamui akan bersedia menjadi anak angkat Anda karena Anda juga seorang bangsawan?"



"itu..."



"Aku tidak berpikir akan ada masalah"



Orang yang membuat Viscount Kreutz yang tampak kebingungan menjadi lega adalah nyonya yang sangat sabar dan mendengarkan dengan diam.



"Mengapa Anda mengatakan itu?"



"Bukannya dia tidak memiliki sihir, tapi bukankah metode memanggil sihir itu unik untuk setiap individu? Dalam hal ini, kami berpikir kami bisa membuat kekuatannya bekerja"



"Anda tahu sihir?"



"aku ingin menganggap itu keahlianku. Tapi dibandingkan denganku, di wilayah kami, ada seseorang yang lebih berpengetahuan tentang sihir. Jika itu dia, aku yakin dia bisa mengajarinya sihir"


"begitu ya"

"Bisakah kamu membiarkan kami berbicara dengannya? Jika kami bisa berbicara dengannya, aku merasa kami bisa mengetahuinya sedikit lagi"



"Saya mengerti. Mari kita panggil Kamui disini. Maukah anda menunggu sebentar?"



Ketika Bishop membunyikan bel, seorang wanita berpakaian putih membuka pintu dan memasuki ruangan.



"Anda memanggil saya?"



"Bisakah kamu memanggil Kamui disini?"
"Saya mengerti. Saya akan membawanya ke sini segera"



Setelah menerima perintah Uskup, wanita tersebut segera keluar.



"Dia akan segera datang. Sekarang, saya permisi dari sini. Setelah Anda selesai berbicara dengannya, mohon hubungi saya lagi"



"Apakah itu tidak apa? membiarkan kami berbicara dengannya"



"Saya pikir, itu akan baik untuknya. Kamui berpikir dengan cara yang sedikit berbeda dibanding yang lain. Jika itu saya, saya akan memarahinya untuk itu. Tapi jika Anda melakukan itu, Anda tidak akan bisa melihat dirinya yang sebenarnya"



"…….. Baiklah. Kemudian, kami akan menerimanya"



Melihat punggung Bishop saat dia meninggalkan ruangan, Viscount Kreutz merasa sedikit tegang.



hanya dengan hal-hal yang didengarnya dari Uskup, dia mengerti bahwa Kamui bukanlah anak laki-laki biasa. Dengan itu, Viscount Cruitz tidak tahu bagaimana dia akan menghadapinya.





Sebelumnya | cuplikan manga v1 | daftar isi 




3 komentar: