Sloth FT

Hanya fans translation indonesia yang malas

LightBlog

Breaking

Minggu, 23 Oktober 2016

Durarara!!SH : Prolog B Bahasa Indonesia

Durarara !! SH: Prolog B

 Eksentrik
Translator : Alice 



Sebuah kota sering berubah selama orang-orang tinggal didalamnya.
Ikebukuro pun bukanlah pengecualian, dan berada ditempat dimana banyak yang berkumpul, suasana di kota menjadi hal yang berubah di setiap menitnya karena trend, dan terkadang juga ekonomi atau perubahan masyarakat.

Tapi kota dan orang-orang didalamnya memang adalah satu tubuh dan jiwa.

Sama seperti bagaimana orang-orang mengubah kota. Sebaliknya,Orang-orang pun diubah oleh kota.

Entah jika perubahan itu adalah pertumbuhan ataulah kemunduran, atau sesuatu yang benar-benar berbeda. Pada akhirnya, hasil dari semua itu secara silih berganti berubah bergantung pada individunya.

"Kita kan sudah kelas 3. Kuru-nee, Apa kau sudah memikirkan tentang karirmu?"

Berjalan dijalan utama yang mengarah dari Stasiun ikebukuro ke Sunshine yang dijuluki sebagai ‘60-Storey Street’, Seorang gadis bicara pada seseorang yang berjalan disampingnya yang memiliki wajah yang mirip dengannya.

"...Ya.."

Dengan suara yang tidak lebih keras dari pada seekor nyamuk, Gadis lainnya menjawab adiknya yang berjalan disisinya.

"Wow~ Kuru-nee, serius banget~. Kupikir kalau aku seharusnya jadi seorang NEET saja. Kuru-nee, pergilah dan bekerja dan memberiku makan~"

Menyusahkan.
"...Tidak.."

Mereka kembar, tapi selain dari wajah mereka, sama sekali tak ada kemiripan.

Orihara mairu yang lebih muda menggunakan kacamata dan rambut panjang yang dikepang dan berpakaian seperti murid terbaik yang pendiam, Namun memiliki Kepribadian yang hidup dan aktif dan orang yang bertindak sebelum bicara.

Dan Orihara Kururi yang lebih tua. meskipun terlihat tomboy, ia tak memiliki energi dimatanya atau dalam suaranya dan dikelilingi oleh aura dari sebuah boneka tua.

Fashion ini bukanlah alami atau pula diperoleh.

Sejak mereka kecil, Dengan iseng mereka telah memutuskan untuk memiliki kepribadian dan ketertarikan yang berbeda. 'Kembar adalah simbol kesempurnaan, masing-masing dari kembar bisa melengkapi kelemahan yang lain'. Dengan pemikiran untuk menutupi kekurangan yang lain, saat mereka muda mereka telah memutuskan takdir mereka dengan bertaruh untuk memutuskan siapa yang akan menjalani gaya hidup tersebut.

Dan memutuskan jika salah satu dari mereka menghadapi masalah, yang lain pasti akan datang untuk membantunya.

Mungkin ini tak lebih dari fantasy yang kekanak-kanakan, tapi inilah bagaimana mereka telah tumbuh.

Sedikit ketertarikan yang sama diantara mereka adalah bahwa mereka berdua adalah penggemar dari idola pria muda yaitu Hanehima Yuuhei, dan juga bahwa mereka mencintai satu sama lain.

Keberadaan eksentrik dari si kembar ini terkenal luas dikota.

Mereka tanpa tujuan, menikmati sisa dari musim semi mereka di SMA ikebukuro yaitu Raira Academy.

"Tapi kita sudah kelas 3, huh~, waktu cepat berlalu ya~. Hanya beberapa saat yang lalu rasanya masih seperti kalau kita hanyalah kelas 1, dan sekarang kita sudah kelas 3, Bayangkan saja. rasanya seperti cuma 3 bulan"

Waktu cepat berlalu
"... Waktu.."

"Tapi dalam beberapa hal, kota berubah juga ya, hm~. Karisawa-san dan gangnya gempar saat toko Animate dan Toranoana dibuka atau dipindahkan juga. Kelihatannya toko-toko baru lainnya muncul dimana-mana juga"

Mairu menggelengkan kepalanya saat dia mengatakan ini, rambut kepangnya berayun saat dia melihat di sekitar jalanan.

"Ah, tapi ada hal-hal yang belum berubah, seperti Cinema Sunshine yang ada disana, atau juga Game Center.."

Mairu berhenti disana, dia melihat wajah dari seorang kenalan di pintu masuk Game Center yang terhubung dengan cinema.

"Oh, Lihat.. Kuru-nee, itu Aocchi. dia bersama dengan Yoshiri-ku dan gangnya juga."

Kururi melihat ke arah dimana Mairu melihat dan melihat sosok dari teman sekelas mereka - Kuronuma Aoba. Berada dihari libur, anak itu berpakaian kasual secara natural, dan dia memberikan sebuah aura yang tidak mirip dengan dirinya yang ada disekolah.

"Aocchi kelas tiga juga, huh~. Dia seperti anak kecil saat kita pertama kali bertemu, tapi dia sudah tumbuh lebih tinggi sejak waktu itu~"

Mairu, bicara sambil termenung, beringsut menuju sekelompok anak laki-laki itu. dan tanpa ragu melakukan chop keatas kepalanya aoba.

ini yang namanya chop

"Ow-"

"Yahoo! Aocchi, Apa kau baik-baik saja? Kau masih hidup kan?"

"Oh, Mairu. ... Sapaan macam apa itu?"

Aoba mendesah dengan pasrah, dan Mairu menyeringai saat dia menjawabnya.

"Karena gimana ya, Aocchi, Kami belum bertemu denganmu untuk waktu yang lama, Jadi tampak seperti kau pergi untuk melakukan sesuatu yang berbahaya dan mati."

"Jangan mengatakan sesuatu yang segegabah itu.."

Mencubit pipi aoba, Mairu melanjutkan.

"Tapi kau benar-benar melakukan sesuatu yang berbahaya kan? Beberapa saat yang lalu kau bentrok dengan Dragon Zombie lagi kan?"

".. Pendengaranmu tajam seperti biasa"

Kuronuma Aoba adalah tokoh inti dari grup berandalan yang dikenal sebagai Blue Square. Mereka biasanya menggunakan bandana dan blaclava warna biru dan beroperasi sebagai gang warna, tapi mereka sekarang telah mengurangi penekanan pada warna dan berusaha untuk tidak menarik perhatian di permukaan.

Pada seorang anak yang pada pandangan pertama tidak terlihat seperti berandalan sedikitpun,Mairu bicara dengan polosnya:

"Tapi meskipun seperti ini, kami juga sudah diluar jangkauan, tahu kan? Sejak Iza-nii menghilang dan Namie-san pergi ke Amerika, Hanya senior di gym Rakuei yang bisa memberi tahu kami hal-hal ini."

"Bagaimanapun, ini tak ada kaitannya dengan kalian, Orihara"

Aoba mengangkat bahunya saat dia mengatakan ini, tapi Kururi mencondongkan wajahnya ke telinganya.

Kau tak bisa pergi sendiri dan mati
"..tak... sendiri.. mati.."

"Whoa?!"

Pada bisikan yang tiba-tiba muncul ditelinganya, Aoba berteriak tanpa berfikir.
Kururi meletakkan dahinya keatas bahunya dan tersenyum tipis.

"~~~"

Setelah menganga beberapa saat, Wajah aoba memerah, dan

"Jangan mengancamku" kata Aoba, dan mengalihkan wajahnya.

Tapi sebelum dia melakukannya, dia bertatapan dengan seseorang di gangnya dan terkaget.

Karena orang yang bersangkutan melotot penuh kebencian terhadap Aoba, dan pipinya berkedut.

“Y, Yoshikiri?”

"Sialan kau.. Bertingkah mesra-mesraan dengan cewe imut di siang bolong.. Dengan! Cewe imut!!"

Seorang anak laki-laki yang satu kepala lebih tinggi dari Aoba, mencengkeram leher aoba.

"Aku akan membunuhmu! Jika aku membunuhmu sedikitnya beberapa pria didunia pasti akan mendapatkan jatah cewe-cewe itu! Itu Pasti!"

"Meskipun begitu, Kamu nggak bakalan dapat, Yoshikiri.. Ugogogogogoh Baiklah! Aku menyerah! Aku menyerah!"

Melihat Aoba berubah warna menjadi ungu, Anak laki-laki yang lain mencibir juga.

Saat bayang wajahnya mulai berubah menjadi sesuatu yang tak bisa ditertawakan, seorang anak keluar dari sudut game center dan berteriak karena terkejut.

"Tunggu, Yoshikiri-san, Apa yang kau lakukan pada Kuronuma-senpai?!"

Seseorang yang melepaskan anak yang dipanggil Yoshikiri dari Aoba adalah seorang anak yang lebih muda dari sisa dari Anggota Gangnya Aoba yang lainnya.

"Lepaskan, Kotonami! Kalau aku membunuhnya, Aku bisa dapet cewe juga!"

"Tapi tak mungkin kau akan dapat cewe, Yoshikiri-san!"

"... Aah?"

"Ah.."

Ada sebuah kedutan kedutan saat pelipisnya yoshikiri mengernyit.
Kali ini dia meraih anak muda itu dan mengunci seluruh sendinya menggunakan cobra twist.

"Orang-orang yang populer memang nggak peduli sama hidup mereka ya? Huuh!?"

"Gyaa! Aku menyerah! Aku menyerah!"

Cobra Twist

Beberapa menit kemudian, setelah Yoshikiri menarik perhatian dari staff Game Center, Anak itu akhirnya dilepaskan dan menggosok seluruh tubuhnya, dia bertanya pada Aoba.

"Kuronuma-senpai, Apa Onee-san kembar yang cantik ini pacar-pacarmu?"

"Tidak!"

Yoshikiri menginterupsi seketika, tapi menghiraukannya, Aoba menjawab.

"Tidak.. Bukan pacarku, Mereka adalah teman-temanku, kami cuma teman"

Dia menjawabnya secara blak-blakan, tapi pada saat itu Mairu menyeringai dan menginterupsi

"Yup, Kami berteman, cuma teman. Karena kami berdua, Kuru-nee dan aku belum melakukannya lebih jauh selain dari pada berciuman dengan Aocchi"

"O, Oi"

Aoba bergegas menghentikan Mairu tapi Yoshikiri berteriak lagi dibelakangnya.

"Uoooooh... Aku akan membunuhmu! Kau sudah berciuman tapi kau bilang kalian cuma teman! dan dengan dua orang pula! Kemewahan macam apa ini- Apa ini apa yang disebut kemewahan yang hanya dimiliki oleh pemenang!? seperti yang kupikirkan, Aku harus mewakili seluruh pria jomblo didunia ini untuk membunuhmu,Aoba. Sialan kau.. Oi, Kalian, Lepaskan! Lepaskan sialan!!"

Mungkin karena mempertimbangkan bahwa game center akan melarang masuk mereka secara permanen. cowok-cowok yang ada disekeliling menekan Yoshikiri dan menyeretnya ke bagian lain dari kota. Aoba yang tertinggal dibelakang pun menghela napas panjang saat dia melanjutkan untuk memperkenalkan Kururi dan Mairu pada anak laki-laki yang lebih muda itu.

"Begitulah, Mereka berdua adalah gadis-gadis dari sekolahku. Orihara Kururi dan Orihara Mairu. Seperti yang kau bisa lihat.. Yah, Mereka memberikan aura yang benar-benar berbeda, tapi seperti yang kau bisa lihat dari wajah mereka, Mereka kembar."

Kemudian Aoba melanjutkan, memperkenalkan anak muda itu pada Kururi dan Mairu.

"Ini Kotonami. Dia akan menjadi murid baru di Raira tahun ini. Dia adik kelas kita"

"Hai, AKu Kotonami Kuon"

"Kuon-kun? semacam nama yang keren~"

"Benarkah? Terimakasih"

Kuon tersenyum dan mengangkat bahunya dan mairu mengamatinya dari kepala sampai kaki dan melanjutkan.

"Tapi omong-omong penampilanmu sangat funky. Apa kau benar-benar anak SMP baru-baru ini?"

Mairu blak-blakan dalam memberikan pendapatnya, tapi bukannya tak biasa baginya untuk memikirkan ini. Penampilannya bukanlah sebuah penampilan yang bisa dikaitkan pada seseorang yang baru saja lulus SMP.

Disekitar telinganya bukan hanya dicukur dengan baik tapi juga bergaris-garis. dan sisanya dibiarkan tumbuh dan disemir dengan warna hijau yang mencolok. Telinganya ditusuk dengan anting-anting yang rumit dan juga sama mencoloknya dengan rambutnya.

Wajahnya sendiri terlihat baik, tapi siapapun yang melihatnya, Tatapan mereka akan tertarik pada perhiasannya lebih dulu.

Penampilan anak itu adalah salah satu dimana bahkan di band Visual key pun akan menjadi anggota yang menarik perhatian.

Mata Mairu berbinar dengan ketertarikan, tapi - Aoba meringis saat dia memperlihatkan teleponnya.

"Dia, sebelum bulan kemarin"

"Tunggu, Kuronuma-senpai! Henti.."

Menghindari lengan kuon saat dia mencoba mencuri telepon, Mairu mengambil telepon dari tangan Aoba.

Dan melihat foto yang ada dilayar, pada anak berkacamata dengan rambut warna hitam dengan gaya bob yang bisa saja serius menjadi pencetak gol terbanyak, Mairu menahan perutnya dan tertawa terbahak-bahak, sementara Kururi berguncang sambil menahan mati-matian rasa tawanya.

"Ahahahahahaha! Bagus! Apa ini debut SMAmu?! atau apa kau memulai band Visual Key?"

Tidak apa, itu cocok denganmu.

"..tak ap.. cocok.."

Pada reaksi mereka berdua, Wajah kuon memerah dan mulai melambaikan tinjunya.

"Ahhhh! Sialan kau, Kuronuma-senpai! Kau menerorku! Ini pembulian! Seolah-olah ibu mertua mengerjai istri baru!"

"Ayolah, Lagipula lebih mudah untuk memperkenalkan diri seperti kan."

Bersamaan dengan tawanya Aoba, Mairu tertawa sebentar- tapi tiba-tiba tanpa perubahan ekspresi, dia mengajukan pertanyaan

"Tapi debut SMA itu cuma diluarnya saja kan?"

"Eh?"

"Kau mengenal Aocchi sebelumnya dan kau masih bergaul dengannya sampai sekarang, itu artinya kau sudah tidak patut sebelumnya dan sudah memiliki sesuatu yang rusak disuatu tempat. Sudah menjadi tak baik.. kan?"

Anak itu terdiam dengan apa yang gadis itu katakan. Cara Mairu berpikir bukanlah karena dia ini sinting.

Siapapun yang mengenal Kuronuma Aoba atau Blue Square dengan baik mungkin akan berfikir hal yang sama.

Tak seperti wajahnya, Kepribadian Kuronuma Aoba sangat berbahaya. Dia sejenis orang yang menggunakan yang lain sebagai batu pijakan untuk kesenangannya sendiri. Dia adalah anak yang selama masa SMPnya telah membentuk gang warna, Blue Square. dan tanpa bertanggung jawab sendiri, meletakkan anak SMA dan yang lain, bahkan kakak laki-lakinya sendiri- hanya sebagai sebuah alas dan dari posisi yang aman, dia yang menarik tali. (TLnote: seperti boneka yang dikendalikan ma tali, ngerti ga perumpamaannya)

Tidak mungkin orang seperti itu akan memilih untuk membawa anak SMP biasa yang hanya bersemangat mengenai berandalan. Ada kebenaran yang tersembunyi. Siapapun yang tahu sifat asli Aoba akan sampai pada kesimpulan itu.



Meskipun mengenai hal ini, Mairu yang menyinggung blak-blakan didepan kuon bisa juga dipanggil eksentrik sendiri.

Setelah beberapa waktu, dengan aura yang berbeda dari sebelumnya dan senyuman yang entah kenapa terasa dingin, kuon menggumam

"...Pacarmu orang yang menarik ya, Kuronuma-senpai"

"Sudah kubilang,Dia bukan pacarku. Meskipun jika aku punya pun, Aku lebih memilih Kururi saja.."

"Ah, kau akan mengatakan sesuatu seperti itu!? Aocchi, Bukankah itu sedikit kasar!?"

Ada mairu membuat suara keributan yang keras dan Kururi yang tidak terlihat tersentuh sama sekali. Kuon mengawasi seniornya dan mengangkat tangannya, dan mulai untuk pergi.

"Baiklah, Aku seharusnya tak mengganggumu. Aku akan ikut yang lainnya untuk mencoba menenangkan Yoshikiri-senpai"

"Ah, Oi. Kau tidak perlu.."

"Aku berharap untuk kebahagiaanmu, Kuronuma-senpai~"

Anak itu pun pergi, suara ringannya terdengar. dan Aoba, melihat ini pun menghela napas panjang.

"Hey, Jangan bilang aku tak pernah memperingatkanmu - Kau seharusnya tidak terlalu terlibat dengannya"

"Eh~ Bukankah itu kontradiksi? Kau sendiri terlibat dengannya sendiri, Aocchi"

"Tidak, Gimana ya - DIa sedikit Eksentrik, jadi.."

Aoba bergumam tidak jelas, tapi kemudian, seolah-olah telah menetapkan pikirannya, dia bicara pada mereka berdua lagi.

"Orang itu, dia terlihat mencolok seperti itu tapi kudengar dia ranking satu di Ujian masuk Raira."

"Eh? Benarkah? Genius banget! kayak profesor aja!"

Hebat.
"..Mengejutkan.."

"Yeah, dia terpilih untuk mewakili murid baru untuk menyambut sekolah, tapi penampilannya seperti itu kan? jadi dia bergegas untuk beralih dan memilih yang lain"

Aoba mengalihkan pandangannya saat dia mengatakan ini, sementara mairu menekannya lagi dengan lebih banyak pertanyaan.

"Kenapa anak seperti itu bisa dengan gangmu, Aocchi?"

"Jangan mengatakannya seolah-olah kalau kami orang bodoh.. Yah, Kami memiliki hubungan memberi dan menerima.. Sederhananya, Dia salah satu dari penyandang dana utama kami"

"Eeeh!? Sponsor!?"

"jangan mengatakannya seperti itu"

Aoba tersenyum dengan pahit, sementara Mairu mencengkeram kerahnya dengan kedua tangannya dan mulai menggoncangnya.

"Tunggu, Jadi anak itu punya keluarga kaya dan kalian semua memerasnya atau sesuatu seperti itu?"

Betapa kejamnya
"..Jahat.."

"Tungg.. Tidak! TIDAK! Tidak seperti itu!"

"Lalu apa?"

Pada Mairu yang sekarang telah berhenti menganiayanya, setelah terbatuk-batuk, Aoba mulai menjelaskan

"Orang itu, Dia punya sumber pendapatannya sendiri. Kami membantunya dan mendapat sisa keuntungannya. Yah, itu seperti kami bekerja paruh waktu pada toko yang dia jalankan.. sesuatu seperti itu. Meskipun benar-benar tak ada yang namanya toko disini"

"Jangan-jangan kau memproduksi narkoba.. atau menumbuhkan ganja.."

"Tidak, tidak sepert itu kok! ini masih termasuk legal kok.. kebanyakan"

"Ahhh! AKu mengerti! Aku tahu!"

Menginteruspsi Mairu yang kelihatannya akan mengatakan sesuatu, Aoba mengatakan,

"Akuakan mengatakan ini lebih dulu, Kami tidak ada hubungannya dengan pengungsi dari hukum atau sesuatu seperti itu ok?"

"Tch"

"Bukankah ini seharusnya dimana kau merasa lega..?"

Aoba mendesah sekali lagi sambil merasa jengkel dan Kururi mendekat untuk bertanya

Pekerjaan macam apa
"..Pekerjaan.. apa..?"

"Sulit untuk menyederhanakannya.."

Beritahu kami
"..jawab..?"

"..."

Lelah oleh tatapan gigih dari kururi, Aoba menghela napasnya sekali lagi dan menjawab.

"Jujur saja, Kalian berdua benar-benar membuat orang tak bisa mengelak.. Yah, oke deh, singkatnya, kami melakukan segalanya. Dia situasi yang berbeda kami bertindak seperti reporter baru atau memalsukan hal-hal seperti yang ada ditelevisi, kami membuat keributan dikota untuk itu juga"

"? Bagaimana hal itu bisa menghasilkan uang?"

"Dia memiliki sebuah koneksi yang mengubah semua itu menjadi uang. dan kami bergantung padanya sebagai sumber uang yang terbesar. Meskipun kami tidak membiarkannya melakukannya semudah itu."

"Sumber?"

Mairu paham bahwa ini adalah salah satu 'sumber pendapatan'nya kuon, Aoba dengan rasa pahit disuaranya menjawab.

"Kalian berdua seharusnya mengetahu ini dengan baik juga, Mairu"

"?"

"Pengendara tanpa kepala"

"!"

Untuk istilah familiar ini dibawa-bawa, Kururi dan Mairu bertukar pandang.

"Kuon benar-benar eksentrik. Karena dia tidak berurusan dengan bounty atau hal-hal semacam itu. ia mencoba menghasilkan uang dari keberadaan Pengendara tanpa kepala itu sendiri"

"Menghasilkan uang dari pengendara tanpa kepala!? Apa maksudnya itu!?"

Disana Aoba membayangkan wajah mencolok dari juniornya dan tersenyum dari ketulusan hatinya.

"Dia adalah Ular yang menggerikan"

"Ular?"

Mairu bingung dan Aoba melanjutkannya

"Dia ingin menelan Seluruh Ikebukuro itu sendiri, termasuk dirinya sendiri juga"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar