Sloth FT

Hanya fans translation indonesia yang malas

LightBlog

Breaking

Sabtu, 19 November 2016

Durarara!!SH : Chapter 1B part 1 Bahasa Indonesia

Durarara!!SH: Chapter 1B part 1

Pengunjung


Translator : Alice 



Bulan April - Ikebukuro.

Pada hari itu, Seorang anak dari Akita pun tiba di Ikebukuro.
Hampir tak ada siapapun yang tahu seberapa ditakutinya ia sebagai seorang 'moster' saat dia dikampung halamannya.

Seperti itulah dilokasi yang baru ini, bagi anak itu, seolah-olah sebuah dunia baru telah terbuka untuknya, dan ikebukuro itu sendiri pun menerima orang baru ini.

Tentu saja, Entah apakah ini akan benar-benar menjadi sebuah dunia baru bagi anak itu atau tidak, semua itu bisa ditentukan nanti saat dia menjalani perjumpaan dan juga pertemuan.

Setelah turun dari Shinkansen, Anak itu yang mengambil Yamanote Line terkejut pada kekacauan didalam kereta dikota.

Shinkansen


Itulah emosi pertama yang dia rasakan terhadap kota Tokyo.

Di masa lalu yang ia jalani, Beberapa bulan yang lalu untuk ujian masuk dan bulan lalu untuk memenuhi formulir untuk memasuki sekolah, dia telah diantar menggunakan mobil dari bandara oleh tuan rumahnya,yang juga saudaranya sendiri, dan jadi sampai sekarang dia belum bisa merasakan nuansa dari kerumunan.

Akhirnya, hari ini, anak itu meninggalkan pedesaan dan demi membayar kembali budi yang ia terima dari tuan rumahnya, ia telah datang ke kota sendiri - tapi dia sudah mulai menyesal memilih untuk melanjutkan SMA di Tokyo.

Orang,Orang dan Orang. Tak masalah dimanapun dia menoleh sekelilingnya penuh dengan mereka, Bahkan dikampung halamannya sendiri, dia tak pernah dikelilingi oleh orang sebanyak ini.

Saat Anak itu mulai merasa pusing karena kerumunan, gosip dari penumpang disampingnya pun meraih telinganya.

"Omong-omong soal Ikebukuro~, Apa Pengendara tanpa kepala masih ada?"
"Entahlah, Akhir-akhir ini belum ada berita"
"Dan ada sesuatu yang dipanggil Dollars juga, kan"
"Yeah, itu populer di saat yang bersamaan dengan Pengendara tanpa kepala, kan?"

Saat dia bahkan tak bisa bergerak sedikitpun, Anak itu mendengar suara-suara dan tak bisa melihat penampilan dari orang-orang yang berbicara tersebut. Tapi mempertimbangkan dari suara mereka dan cara mereka bicara, Dia bisa membayangkan mereka adalah cewek-cewek SMA atau universitas.
Saat suara lainnya pun memenuhi kereta, anak itu pun tenggelam dalam berbagai ritme.

Akhirnya kereta pun sampai di Stasiun Ikebukuro, dan mengikuti aliran kerumunan, dia pun meraih bagian bawah tangga.
"Ikefukuro"
Tuan rumahnya yang seharusnya menyambutnya di titik pertemuan.
Masih ada 3 menit sebelum waktu pertemuan.
Dia sudah berfikir kalau dia akan bisa menemukannya dalam waktu yang tersisa, tapi tidak mengetahui lokasi yang sebenarnya dari "Ikefukuro", Pada waktu dia meraih tempat itu dengan bantuan petugas stasiun, sudah sekitar 10 menit berlalu melewati waktu pertemuan.

Saat anak itu akhirnya sampai pada patung Ikefukuro, tempat itu sesak dengan orang-orang.

Ikefukuro

Tampaknya ini adalah tempat yang biasanya digunakan sebagai titik pertemuan, dengan lautan manusia yang berseliweran disekitar patung burung hantu.
Saat dia berkeliaran disekitar, tak mengetahui apa yang harus ia lakukan, sebuah suara terdengar dari belakangnya.

"Hey, Yahiro-kun. Sudah sebulan kita tak bertemu, huh"

Saat aku menoleh, seorang yang berdiri dibelakangnya adalah seorang pria berumur sekitar 30 tahun yang memakai setelan yang rapi.
ia pun mengingat wajah pria itu, lalu anak yang namanya dipanggil sebagai Mizuchi Yahiro tersebut pun dengan cemas menundukkan kepalanya.

"Lama tidak bertemu, Togusa-san"
"Ah, tak apa. Tak perlu sesopan itu"

Saat pria itu mengatakannya, Dia berjalan maju kedepan.

"Jadi, Aku akan mengantarmu kerumahmu. Kita akan menggunakan taksi."

Pria yang serius itu pun tersenyum dengar ramah dan Yahiro pun membungkuk lagi.

Nama pria itu adalah Togusa Jiro.
(* Saburo - 'putra ketiga', Jiro -. 'Anak kedua')
Dia adalah kerabat jauh dari Ayahnya Yahiro yang telah menikah kedalam keluarga Mizuchi. ia adalah seorang pengusaha muda yang menjalankan sejumlah apartemen disekitar ikebukuro. Ada sebuah ruangan kosong yang dibangun tepat disebelah mereka yang sekarang akan digunakan sebagai tempatnya untuk tinggal.

Mengerti kalau mereka akan harus menjaganya selama 3 tahun penuh di SMA, dia sudah berfikir kalau dia mungkin mengganggu, tapi manajernya yaitu kakak perempuannya jiro sudah bilang bahwa "Sama sekali bukan masalah, Lagipula,beberapa kejadian terjadi jadi tamu yang normal tak akan tinggal disana", Yang adalah sebuah informasi yang benar-benar tak ingin dia dengar.

"Sebenarnya, rencananya adalah agar Saburo yang menyetir van itu seperti saat kau ujian dulu yang menjemputmu, tapi kelihatannya Hijiribe Ruri sedang konser hari ini, Jadi ia menolaknya."

Hijiribe Ruri


Jiro yang berada di kursi belakang taksi membawa-bawa nama adik laki-lakinya yang memiliki sebuah van yang besar sambil tersenyum pasrah.

"Jujur saja,Saburo benar-benar penggemarnya Hijiribe Ruri. Aku yakin rankingnya dalam klub penggemarnya adalah satu digit juga"

Togusa Saburo, Adik dari Togusa Jiro

Saburo adalah nama adik laki-lakinya yang memiliki van yang besar dan sudah menjemputnya selama ujian dan semacamnya. Namun semua yang tersisa diingatannya adalah teman-temannya Saburo, Pria dan wanita yang berada dibelakang van, yang mengobrol mengenai manga dan anime seharian, sampai-sampai dia kesulitan mengingat wajah pengemudinya.

You know who

"Apa Hijiribe Ruri juga populer dengah anak-anak yang seumuran denganmu?"

"Ah.. Ya. Aku penggemarnya juga."

"Ah, Bagus sih kalau dia populer dikalangan anak muda juga. Meskpun aku tak tahu banyak tentang idola. Aku berterimakasih untuk Hijiribe Ruri. Adikku adalah orang kasar yang sekelilingnya penuh dengan pertarungan. Saat dia mengejar hijiribe ruri, dia menjadi lebih manusiawi."

"...pertarungan?"

Yahiro merespon pada kata-kata jiro ini.
Tanpa berfikir banyak tentang arti dari apa yang Yahiro telah katakan, Jiro tersenyum saat dia menjawab.

"Yeah, Aku tidak terlalu mengerti juga, Tapi kelihatannya dia bahkan ikut gang seperti Blue dan Dollar entah apa itu sebelumnya. Kelihatannya dia ikut dengan sedikit teman sekarang sih, Baiklah, pemimpin dari grup itu adalah Kadota-kun, dia adalah anak yang sopan yan sulit untuk ditemukan akhir-akhir ini, dan dia bekerja sebagai tukang plester, jadi dia datang untuk melakukan perbaikan di dinding kami dari dulu hingga sekarang."

"Kadota-san..huh."

Kadota Kyouhei


"Ya. Nah, dimasalalu dia sekalu dengan gang warna di ikebukuro. Rupanya beberapa anak datang dari saitama dan menyebabkan malapetaka, dan ada banyak hal-hal besar lainnya. Tapi kau jarang melihat gang warna disekitar lagi sekarang. Sejak tahun lalu, anak-anak dengan bandana kuning sudah menghilang juga."

Pada Yahiro yang terus terdiam. Jiro melanjutkan monolognya.
Hal ini sebenarnya membuat Yahiro senang.
Karena sudah lama sekali sejak siapapun selain keluarganya yang bicara padanya dengan normal seperti ini.

Anak itu berpikir.

-Seberapa banyakkah yang orang ini telah dengar mengenai dirinya dari ayahnya dan seluruh keluarganya?

Bahkan Yahiro sendiri pun mengerti reputasi jeleknya sendiri di kampung halamannya.
Itulah apa yang menyebabkannya untuk datang ke dunia baru ini.
Sejak kecil,dia telah terlibat dalam jumlah pertarungan yang tak terhitung banyakknya.
Bahkan jika mungkin dia menghindarinya pun dan memaksa untuk tersenyum, tak ada jaminan bahwa tingkat kekerasan yang ditujukan padanya akan berhenti - tapi pada waktu saat dia sudah cukup dewasa untuk menyadarinya, semuanya sudah terlambat.
Ada tiga hal yang dia tunggu-tunggu didalam dunia baru Ikebukuro ini.

Yang pertama adalah di wilayah dimana reputasinya tidak diketahui, ia mungkin bisa hidup normal.

Yang kedua adalah Jika itu gagal, bahkan jika ia terseret dalam pertarungan. - jika memang orang-orang aneh berada dimana-mana seperti apa yang telah ia lihat di internet, mungkin segalanya bisa terselesaikan tanpa dia dipanggil sebagai monster.

Setidaknya, Turis itu sudah memberitahunya kalau dia adalah manusia.
Dengan itu saja,entah kenapa, dia telah merasa kalau dia telah diselamatkan.
Dan hal lain yang ia tunggu-tunggu di distrik ikebukuro adalah -
Apakah mungkin ia, seseorang yang telah menyerah pada segalanya akan bisa mendapatkan beberapa harapan, entah betapapun sedikitnya itu.

Tapi dia masih tidak tahu apapun mengenai kota ini.
Dia hanya pernah melihat informasi di internet dan majalah. Dia belum benar-benar melihat kota itu sendiri.
Yahiro menenangkan dirinya dan kemudian dengan ekspresi serius, ia mengamati kota diluar melewati kaca jendela.

Melihatnya, Togusa Jiro berpikir.
-Ah, melihat kota seserius itu, Dia pasti tak sabar lagi untuk memiliki hidup yang baru.
-Benar-benar anak yang baik. Saburo seharusnya belajar darinya.

Dia yang belum mendengar apapun tentang Yahiro dari keluarga Mizuchi, dengan damai terus memikirkan hal-hal seperti itu.
Tanpa menyadari seberapa menakutkannya anak yang berada disampingnya dianggap di kampung halamannya.

Dan seperi inilah, Anak itu datang ke ikebukuro.
Kota ikebukuro yang menerima anak itu sama seperti pengunjung yang lainnya.
Seperti itulah.

Setidaknya, untuk sekarang.

♂♀


Beberapa hari kemudian di Raira Academy

Apa yang menunggu Yahiro di pintu masuk kelasnya setelah Upacara masuk adalah sebuah acara yang sangat normal untuk murid-murid baru yaitu melakukan perkenalan diri didepan seluruh teman sekelasnya.

Saat ini tata cara berlangsungnya dengan berdasarkan nomor kursi, satu persatu mereka akan berdikir didepan papan tulis dan memberitahukan nama mereka dengan perkenalan diri yang singkat.

Karena nomor kursi mereka diatur berdasarkan urutan hiragana dari nama mereka, Mizuchi Yahiro berada di bagian bawah dari daftar.

Pada awal dari kehidupan barunya, Yahiro merasakan rasa gugup yang menyenangkan saat dia menyaksikan perkenalan dari teman-temannya.

"Kotonami Kuon. Senang bertemu dengan kalian~"

Kotonami Kuon

Saat anak laki-laki itu berdiri didepan papan tulis, ada suatu perubahan yang dapat dirasakan didalam suasana di kelas itu.

Sebelum dan setelah upacara masuk, yahiro pernah melihatnya, tapi dia belum pernah membayangkan kalau anak itu akan berada dikelas yang sama dengannya.

-Warna rambutnya hebat. itu Hijau...
-Oh begitu, Sekolah ini tidak melarang untuk mengecat rambut ataupun juga bertindik.

Bahkan saat dia memikirkan ini, dia mulai menerimanya, berpikir kalau mungkin saja anak itu adalah anggota dari sebuah band atau sesuatu yang mirip dengan itu.

Dia belum pernah melihat hal seperti ini di kampung halamannya, tapi mungkin saja ini fashion yang sedang tren di tokyo.

Tapi, sadar kalau teman sekelasnya melihat anak itu dengan penasaran, Yahiro mengubah pendapatnya.

Bagi Yahiro, Berandalan hanyalah orang yang melakukan kekerasan tak beralasan kepadanya - Mereka tidak lebih dari sebuah obyek dari ketakutannya.

Tapi pada akhirnya, selalu saja dia yang dipanggil sebagai monster.

Dia merasa itu sama sekali tak beralasan.

Baginya, mereka lah yang dia ingin panggil sebagai monster.

Orang-orang yang melakukan kekerasan pada seseorang tanpa alasan yang bisa dimengerti tidak lebih tidak kurang adalah seorang monster, kan?

Merasa suram saat ia teringat mengenai kenangan masa lalunya, Yahiro menjadi sedih.

Untuk membuatnya bersemangat lagi, dia pun lebih memfokuskan pada perkenalan teman-temannya.

Mungkin karena dampak dari perkenalan anak berambut hijau tadi terlalu kuat, satu-satunya anak lain yang menarik perhatian Yahiro adalah seorang gadis yang memiliki aura kecantikan yang sederhana.

"Tatsugami Himeka, Senang bertemu dengan kalian"

Tatsugami Himeka

Dia adalah seorang gadis berambut hitam yang terurai dan menggunakan sedikit make up.

Dia pendiam, tapi bukanlah seorang yang pemalu, dan dia mengatakan perkenalannya dengan suara yang lancar dan intonasi yang jelas sehingga saat ia mendengarnya, Yahiro merasa tenang.

-Ah, Kupikir, Semua gadis di tokyo suka memoles wajah mereka, tapi kelihatannya tidak.

-Apa ya sebutan mereka yang menggunakannya, Ganguro..?


Contoh cewek ganguro

Sebelum datang kesini, berapa banyak majalah dan informasi yang telah ia kumpulkan?

Setelah membayangkan gambaran gadis kota selama lebih dari 10 tahun yang lalu, Yahiro awalnya terkejut dengan banyaknya gadis berkulit polos dikelasnya. (TLnote:tanpa make up mungkin maksudnya?)

Saat dia mengalami kejutan dalam perbedaan budaya, perkenalan diri terus dilanjutkan dan akhirnya, ini adalah gilirannya Yahiro.

"Uh.. Aku Mizuchi Yahiro. Aku datang dari Akita. Senang bertemu dengan kalian"

Mizuchi Yahiro

-Bagus, Aku mengatakannya dalam bahasa jepang standar.. kan?

(TLnote: Dia takut tak sengaja bicara bahasa jepang dengan logat akita)

Karena pengaruh dari Ayahnya yang terlahir di Tokyo,tamu-tamu mereka dan juga buku-buku dan DVD yang berlimpah dirumahnya, Yahiro bisa bicara dengan bahasa jepang standar secara normal.

Dia jarang bicara disekolah dan mungkin karena dia tidak memiliki teman juga, sebenarnya dia lebih merasa kesulitan untuk menggunakan logat dari kampung halamannya sendiri. Dia tidak bisa bicara dengan logat kental yang nenek dan ibunya gunakan, tapi bisa mengerti maksudnya. Dan neneknya bisa mengerti bahasa jepang standar karena pekerjaannya, jadi tak pernah ada kendala dalam komunikasi di dalam keluarga.

Meski begitu, dia merasa ragu apakah dia bisa bicara bahasa jepang standar ataupun tidak, tapi dari reaksi dari teman-teman sekelasnya, tidak terlihat ada masalah.
Mata mereka tidak mememiliki rasa takut, teror maupun kebencian didalamnya, hanya rasa ingin tahu yang murni yang ada didalamnya.
Orang-orang yang tidak tertarik tidak melihat kearahnya sejak awal, jadi mata mereka sejak awal tidak menatapnya.
Dengan situasi ini, anak itu merasakannya sekali lagi.
Bahwa tempat ini adalah tempat dimana nilai mengenai dirinya akan direset. di lingkungan yang baru ini.

Saat dia merasakan emosi yang hanya dia yang bisa mengerti, seperti halnya dengan siswa lain yang mengikuti sesi tanya jawab pendek.

Murid lain belum ditanyai dengan banyak pertanyaan, jadi Yahiro berpikir dia mungkin akan kembali duduk ke kursinya tanpa menjawab apapun-

Tapi salah satu gadis terpancing oleh kata "Akita" dan tanpa mengangkat tangannya dia bertanya

"Kenapa kau datang kesini dari Akita? Sepertinya Tidak ada tingkat masuk universitas yang ketat disana kan."

itu adalah pertanyaan wajar tapi dia ragu.
Kenapa dia datang ke ikebukuro?
bukannya dia mendambakan kotanya.
Bukan juga mengenai masalah keluarga juga.
Dan kemudian dia sadar.
Yahiro yang secara khusus telah datang ke Raira Academy yang bukanlah sekolah yang terkenal dan penuh dengan anak-anak dari daerah setempat dan juga dari prefektur terdekat, bagi mereka ia adalah orang yang aneh.

Tapi kepribadian Yahiro bukanlah kepribadian dimana dia bisa mengarang kebohongan secara langsung.
Dan dia tidak berniat untuk berbohong juga.

-Ah, tapi..
-Akan jauh lebih baik untuk terus membungkam mulutnya mengenai pertarungan.
-Mungkin.

Setelah dikelilingi oleh rasa ketakutan dan memiliki masa kecil yang kesepian, Yahiro belum mempelajari keterampilan untuk menghadapi situasi seperti ini.

Meskipun beitu, dia memutar otaknya untuk mendapatkan suatu jawaban yang memperbolehkannya untuk menyembunyikan suatu bagian kebenaran dari pada berbohong.

"Um.."

Tapi Kelihatannya bagi Murid lain itu dianggap sebagai lelucon.

"..Aku datang agar bisa melihat pengendara tanpa kepala"

Respon mereka tertawa ringan dikelas dan itu membuat Yahiro bingung.

-???
- Ah, tunggu, Apa aku mengatakan sesuatu yang lucu?

itu bukanlah tawa yang mengejek dan suasananya seolah-olah hanyalah menertawakan lelucon dari murid baru, jadi tidak terlihat seperti suatu masalah.
Tapi jika mereka berakhir mengatakan,'Sebenarnya tidak ada Pengendara tanpa Kepala di Ikebukuro, dia akan merasa bingung. Kegelisahan ini mengguncang hati yahiro.

"Begitu ya, Kau tak bisa menemukan sesuatu seperti pengendara tanpa kepala di Akita, sih!"
"Aku selalu melihatnya disekitar rumahku."
"Tapi itu belum kelihatan akhir-akhir ini kan?"

Percakapan para gadispun terdengar, Yahiro pun menghela napas lega.

-Untunglah.
-Pengendara tanpa kepala memang ada disini.

Dengan keyakinan ini, dia melihat ke sekeliling kelas sekali lagi dan menyadari sesuatu.
Orang-orang yang belum memiliki ketertarikan pada perkenalan diri yahiro sebelumnya dan belum melihatnya, Kedua anak itu sekarang menatapnya dengan aneh

-...?

Salah satunya adalah anak laki-laki berambut hijau, Kotonami Kuon.
Sedangkan yang lain adalah Gadis cantik yang menarik perhatiannya sebelumnya, Tatsugami Himeka.
Kuon tersenyum diwajahnya, tapi arti dibelakang senyum itu tampak berbeda bagi orang-orang disekitarnya
Matanya adalah mata dari seorang anak yang telah menemukan mainan yang menarik.
Meskipun itu mencemaskan, bagi Yahiro, tatapan Himeka terasa lebih dalam.
Tidak ada suatu ekspresi di wajahnya, tapi dia tidak tersenyum sedikitpun juga.
Gadis itu hanyalah menatapnya dengan tajam dan dingin ke arahnya, yang mana telah mengganggunya-

Tapi disituasi sekarang, mustahil Yahiro bisa bicara dengannya.

♂♀
****BERSAMBUNG****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar